TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah orang terlihat sedang menurunkan ikan tangkapan dari kapal nelayan pada Jumat siang di Dermaga T, Muara Angke, perairan yang disebut tercemar parasetamol.
Seorang nelayan di Muara Angke, Sarjoko menyatakan tak percaya ada limbah, apalagi kandungan parasetamol di tempat tangkapannya di Jakarta Utara. Menurut dia, selama berada di Muara Angke, tidak pernah ada ikan yang mati secara masif.
"Kalau ikan di Muara Angke tidak ada yang hidup, itu ada limbah," ujar Sarjoko saat ditemui di Dermaga T, Jumat, 8 Oktober 2021.
Pemilik kapal Putra Abadi itu mengatakan dirinya sudah puluhan tahun berkutat dengan laut dan ikan. Dia akhirnya berlabuh dari Brebes, Jawa Tengah ke Dermaga Muara Angke untuk menangkap ikan sejak 2018. Dia membawa kapal berukuran 8 GT dengan 20-30 anak buah kapal (ABK).
"Di sini ikan tembang, ikan kembung juga ada 1-2 ekor," kata pria 59 tahun itu.
Kapal Sarjoko bisa memperoleh hingga 10 ton ikan tembang setiap hari. Kemarin, mereka mendapat 9 ton ikan tembang. Sarjoko menjual ikan kepada pengurus nelayan di sana senilai Rp 2 ribu per kilogram.
Sebelumnya, studi internasional yang dipublikasikan pada Agustus 2021 mencatat adanya kandungan parasetamol yang mendominasi di perairan Teluk Jakarta.
Selanjutnya parasetamol terdeteksi di kawasan Muara Angke dan Ancol...